Pos Sehat Al Huda, Jl. Sukarajin I Kota Bandung
+6285798493023

Sinar Matahari, Nikmat untuk Sehat yang Terabaikan

Sinar Matahari untuk Kesehatan
Sinar Matahari untuk Kesehatan

Panas! Takut kulitku gelap! Itu pikiran-pikiran kita saat terpapar sinar matahari yang terik. Keseharian kita berlalu begitu saja tanpa menyadari nikmatnya paparan sinar matahari bagi kesehatan tubuh kita. Allah telah menganugerahkan matahari bagi kesehatan tubuh kita dengan mekanisme yang menakjubkan. Sayangnya, sinar matahari menjadi salah satu nikmat untuk sehat yang terabaikan.

Sinar Matahari, Vitamin D dan Kalsium, Metabolisme yang Menakjubkan

وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا

Artinya: "Dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari)," (QS. An Naba': 13) Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, seorang pakar tafsir abad 14 H, menyatakan dalam tafsirnya bahwa Allah mengingatkan manusia pada matahari terdapat nikmat berupa cahayanya yang menjadi kebutuhan vital bagi mereka.

Pada kulit manusia, Allah ﷻ menganugerahkan kita senyawa bernama 7-dehydrocholesterol (provitamin D). Provitamin D ini dengan bantuan sinar matahari UV-B yang optimal, melalui serangkaian proses, menjadi vitamin D aktif. Vitamin D aktif inilah yang membantu penyerapan kalsium secara optimal. Meski kita dapat memperoleh vitamin D dari makanan dan minuman yang terfortifikasi maupun dari suplemen, namun, kadarnya sangat kecil. Tetap kurang optimal dalam membantu penyerapan kalsium (hanya 10-15%). Paparan UV-B dapat menaikkan kadar vitamin D dalam tubuh setara mengonsumsi suplemen vitamin D sebanyak 15 tablet sekaligus (tiap tabletnya 1.000 IU). MasyaAllah! Jadi, Paparan sinar matahari UV-B adalah faktor terbesar produksi vitamin D dalam tubuh manusia. Bayangkan, Allah telah menganugerahkan bahan baku vitamin D secara gratis di kulit kita untuk kemaslahatan kita, tinggal apakah kita mau memanfaatkannya atau tidak.

Osteoporosis, Akibat Kurangnya Vitamin D

Tulang adalah penopang utama tubuh manusia. Tulang ibarat tiang beton yang menjadi kerangka tubuh, melindungi organ tubuh, juga tempat mengaitnya otot kita. Struktur tulang yang sehat mirip beton bangunan. Komponen kalsium dan fosfor membuat tulang keras dan kaku seperti semen, serat kolagen membuat tulang mirip kawat baja pada tembok.

Kekurangan kalsium menjadikan struktur tulang lemah dan keropos atau yang sering kita kenal dengan osteoporosis. Proses terjadinya osteoporosis selama belasan sampai puluhan tahun. Selain untuk kepadatan tulang, tubuh juga memerlukan kalsium untuk kerja otot dan syaraf serta berbagai proses metabolisme. Saat kadar kalsium kurang, tubuh akan merespon denga menyedot kalsium di tulang untuk kebutuhan lainnya tersebut.

Osteoporosis adalah silent disease. Gejalanya seringkali tidak spesifik. Beberapa gejala umum pada lansia meliputi punggung yang makin bongkok, tinggi badan yang menurun, nyeri pada otot punggung, sampai dengan patah tulang patologis tanpa sebab kecelakaan yang jelas.

Perlu kita ketahui bahwa proses penyerapan kalsium di usus sangat bergantung pada kadar vitamin D. Apabila sejak muda sampai paruh baya kita kekurangan vitamin D (dan kalsium), kepadatan tulang berkurang 0,5% per tahun. Sehingga dalam jangka 10 – 20 tahun kepadatan tulang kita berkurang sampai 10%.

         Kurang Vitamin D bukan Hanya Osteoporosis

Penelitian menunjukkan bahwa sebenarnya terdapat reseptor vitamin D dan enzim aktivasi vitamin D pada berbagai sel di jaringan tubuh manusia. Hal itu menunjukkan peran vitamin D ada di berbagai bagian tubuh selain di tulang. Berdasarkan penelitian, optimalnya kadar vitamin D menurunkan angka kematian akibat penyakit tertentu seperti penyakit jantung, kanker, dan penyakit pernapasan. 

Vitamin D melindungi jantung melalui sistem hormon renin-angiotensin, menekan proses peradangan, dan kerja langsung di sel jantung. Penelitian Framingham menemukan orang dengan kadar vitamin D yang rendah (< 15 ng/mL) memiliki risiko penyakit jantung 60% lebih tinggi daripada orang dengan vitamin D normal.

Vitamin D mempunyai kemampuan menurunkan proses replikasi jenis sel baru serta mengurangi pembentukan pembuluh darah baru, sekaligus memiliki efek anti-inflamasi. Pada penelitian Health Professionals Follow-up Study, orang yang memiliki kadar vitamin D normal memiliki risiko kanker usus besar 2 kali lebih rendah daripada orang dengan kadar vitamin D rendah.

Banyak penelitian komunitas menemukan orang dengan vitamin D yang rendah memiliki risiko 3 kali menderita hipertensi. Selain itu, vitamin D memiliki efek antihipertensi juga efek melindungi pembuluh darah. Peneliti menemukan bahwa vitamin D juga berperan pada pengeluaran insulin dari sel beta pankreas. Kurangnya vitamin D juga memiliki peran pada proses penyakit diabetes melitus tipe 2. Komposisi lemak tubuh dan lingkar perut yang besar mengakibatkan kadar vitamin D pada orang dengan obesitas rendah. Hal tersebut juga mendukung meningkatnya risiko kanker dan penyakit jantung pada orang obesitas.

Meskipun mekanisme pastinya masih dalam penelitian mendalam, penelitian observasional menyatakan ada hubungan antara kadar vitamin D yang rendah dengan meningkatnya kejadian penyakit alergi, seperti alergi makanan, eksim, asma bronkiale, bahkan kejadian penyakit autoimun seperti Diabetes mellitus tipe 1 dan rheumatoid arthritis. Pada ibu hamil, kadar vitamin D yang rendah meningkatkan risiko pre-eklamsi 3 kali lipat serta risiko anak pertama lahir melalui operasi Caesar karena fungsi otot panggulnya yang menurun untuk proses persalinan.

Apa yang Harus Kita Lakukan?

Beberapa anjuran bagi Anda dan keluarga untuk meningkatkan vitamin D di dalam tubuh:

Tingkatkan kadar vitamin D Anda dengan berjemur. Jangan khawatir warna kulit kita menjadi lebih gelap. Saat kulit kemerahan akan paparan matahari itulah produksi vitamin D yang optimal di dalam kulit kita. Apabila Anda khawatir penampilan Anda saat ini, patutlah kita juga khawatir terhadap penyakit di masa tua. Waktu “berjemur” yang ideal cukup 10 – 15 menit sebanyak 3 kali sepekan dapat memenuhi kebutuhan vitamin D kita selama sepekan, Biiznillah.

Tingkatkan asupan kalsium Anda dari makanan dan minuman yang sehat. Sumber kalsium dapat kita peroleh dari produk susu, makanan hijau tua seperti bayam dan brokoli, serta produk kacang-kacangan seperti tempe dan tahu.

Aktiflah secara fisik. Rangsangan gerak fisik pada tulang Anda akan membantu meningkatkan kepadatan tulang kita. Berolah raga adalah pilihan terbaik. Bila sulit, cari cara di tempat kerja untuk terus aktif secara fisik. Anak-anak juga harus selalu kita motivasi untuk beraktivitas di luar rumah ketimbang di dalam rumah bermain dengan gadget.

Sumber:

https://tafsirweb.com/11903-surat-an-naba-ayat-13.html 

    

Olah Raga Membuat Otak Pintar

<a href="https://www.freepik.com/free-vector/hand-drawn-brain-cartoon-illustration_53573325.htm#fromView=search&page=1&position=7&uuid=d9b23d01-dd77-490a-94f9-3f4aaa37dc0c">Image by pikisuperstar on Freepik</a>
Image by pikisuperstar on Freepik

Memang ada hubungannya? Pada artikel kali ini, kita akan mengulas mengenai olah raga membuat otak pintar. Selama ini kita hanya mengetahui manfaat olah raga bagi otot, pernapasan, dan sistem jantung kita. Tetapi, apakah kita mengetahui olah raga dapat membuat otak kita menjadi lebih pintar?

Ilmu pengetahuan terkini menunjukkan adanya hubungan antara olah raga dengan fungsi dan struktur otak. Peneliti telah membuktikan adanya hubungan positif antara olah raga dan kemampuan kecerdasan (kognisi) otak kita.

Olah Raga Menambah Jumlah Sel Otak

Olah raga terbukti menambah jumlah sel otak (neuron) baru di area hippocampus, sebuah area di otak yang berfungsi sebagai penyimpanan memori jangka panjang. Oleh karena itu, olah raga dapat meningkatkan memori kita. Memori yang baik dapat menunjang produktivitas karena kita tidak mudah lupa.

Olah raga membantu meningkatkan daya fokus dan konsentrasi kita terutama dalam 2 jam pertama karena olah raga terbukti menambah sel neuron di prefrontal cortex, area otak yang berfungsi pada pengambilan keputusan, pertimbangan dan kecerdasan.

Olah Raga Meningkatkan Mood

Olah raga juga merangsang pengeluaran hormon neurotransmiter seperti dopamin, noradrenalin, dan serotonin sehingga meningkatkan mood kita. Kita merasa lebih rileks dan santai setelah berolah raga terlebih lagi bila olah raga kita lakukan bersama keluarga atau rekan. Secara jangka panjang, kita tidak mudah stres karena hormon-hormon di atas berperan juga pada pencegahan stres.

Aliran darah dan tekanan darah ke otak akan meningkat ketika kita berolah raga. Aliran darah yang meningkat di otak mensuplai lebih banyak energi dan oksigen sehingga otak dapat bekerja lebih baik.

Jenis Olah Raganya

Pada dasarnya, bukan jenis olah raga yang menguras terlalu tenaga dan keringat kita. Cukup olah raga yang dapat meningkatkan denyut jantung (jenis olah raga aerobik) dan mengeluarkan keringat sekadarnya, dapat memberikan dampak positif olah raga membuat otak pintar. Jenis olah raga seperti jogging ringan, jalan cepat, bersepeda, atau berenang 3 – 4 kali per pekan selama 20 – 30 menit setiap sesi sudah cukup. Malahan, olah raga sedang-berat yang hanya 1 – 2 kali sepekan kurang memberikan manfaat. Intinya adalah kontinuitas.

Sumber:

Cara Duduk saat Makan yang Menyehatkan

 

Kami telah membahas mengenai kualitas dan kuantitas makanan pada beberapa tulisan kami sebelumnya. Pada tulisan kali ini, mari kita mengulas tentang adab (cara) duduk saat makan yang menyehatkan bagi seorang Muslim. Satu hal yang pasti adalah kita hendaknya mencontoh teladan kita semua Nabi ﷺ dalam segala hal karena beliau ﷺ adalah teladan yang terbaik bagi kita.

 

Cara Duduk Nabi ﷺ saat Makan

Cara duduk saat makan anjuran para ulama yang menyehatkan

 

Di dalam kitab Sahih-nya, Imam Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu yang berkata,

 

رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُقْعِيًا يَأْكُلُ تَمْرًا

 

“Aku melihat Nabi shallallahu’alaihi wasallam duduk iq’a saat makan kurma.” (HR. Muslim No 3807)

 

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah, di dalam Syarh Sahih Muslim, menjelaskan bahwa duduk iq’a adalah menegakkan kedua telapak kaki dan duduk di atas kedua tumitnya. Maksud beliau ﷺ makan seperti itu agar beliau ﷺ tidak tenang saat duduk sehingga tidak makan banyak. Pada umumnya, orang yang duduk iq’a tidak akan tenang saat duduk sehingga tidak banyak makan. Sebaliknya, jika seseorang duduk tenang dan santai maka pada umumnya akan banyak makan. Karena banyak makan tidak pantas dilakukan (bagi seorang muslim).

 

Al Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah juga menegaskan bahwa posisi duduk saat makan adalah duduk dengan bertumpu pada kedua lutut dan kedua punggung telapak kaki atau duduk dengan menegakkan kaki kanan dan menduduki kaki kiri.

 

Jadi, para ulama menganjurkan tiga macam cara duduk bagi seorang Muslim saat makan yang menyehatkan, Biiznillah. Yang pertama adalah duduk iq’a, duduk bertumpu pada kedua lutut dan punggung telapak kaki, dan duduk di atas kaki kiri dan menegakkan kaki kanan.

 

Bagaimana dengan Duduk di Kursi?

"<a

 

Di dalam satu hadits, Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Juhaifah radhiyallahu’anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

 

لَا آكُلُ مُتَّكِئًا

 

“Aku tidak makan sambil duduk itka’.” (HR. Al Bukhari No. 4980)

 

Imam Nawawi mengatakan di dalam Syarh Shahih Muslim, “Makna hadits diatas, ‘Aku tidaklah makan makanan seperti orang yang ingin banyak makan lalu dia mengambil posisi duduk yang nyaman. Namun aku duduk seperti orang yang akan bangkit serta makan sedikit.”

 

Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid hafidzahullah memfatwakan bahwa duduk itka’ adalah semua cara duduk yang bisa membuat tenang dan santai saat makan. Duduk semacam ini mendorong seseorang makan lebih banyak.

 

Lalu, bagaimana dengan kita yang telah terbiasa duduk di kursi saat makan? Dari hadits Nabi ﷺ, para ulama tidak menganjurkan duduk berlama-lama sehingga menjadi santai dan nyaman saat makan. Karena hal itu dapat mendorong kita makan lebih banyak.

 

Penjelasan Ilmiah Cara Duduk Nabi ﷺ

 

Duduk berlutut saat makan diklaim dapat meningkatkan aliran darah ke daerah perut. Posisi ini dapat membantu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi makanan dengan lebih optimal. Selain itu, posisi ini membantu kerja saraf vagus lebih baik. Saat makan, lambung akan melepaskan hormon leptin yang akan mengirimkan sinyal ke saraf vagus untuk menginformasikan bahwa kita sudah kenyang. Oleh karena itu, kita tidak akan makan berlebihan.

 

Duduk berlutut di lantai juga dapat meregangkan sendi lutut dan pinggul sehingga menjadi lebih fleksibel. Posisi ini melatih otot postural lebih aktif menjadi tegak membuat punggung dan bahu lebih kuat. Posisi duduk berlutut menjadikan pikiran lebih tenang ketika makan, sehingga Anda bisa lebih menikmati makanan dan tidak makan berlebihan.

 

Berjalan 2 Menit setelah Makan, Menyehatkan Loh

 

Dari penjelasan ulama di atas, Nabi ﷺ memposisikan duduk beliau seperti akan segera bangkit berdiri lalu berjalan. Ternyata aktivitas ini memberi manfaat bagi kesehatan tubuh. Di dalam suatu penelitian meta-analisis, peneliti menemukan bahwa berjalan ringan setelah makan setidaknya hanya selama 2 – 5 menit dapat menurunkan kadar gula darah. Para peneliti membandingkan efek berjalan tersebut dengan kegiatan lainnya seperti posisi duduk atau bersandar di sofa. Berjalan dengan intensitas ringan memerlukan kerja aktif dari beberapa otot kaki daripada sekadar berdiri. Berjalan pun menggunakan bahan bakar dari makanan di saat yang sama bahan bakar tersebut banyak tersedia di dalam darah. Oleh karena itu, otot dapat memanfaatkan kelebihan glukosa yang kita konsumsi.

 

Ketika subyek penelitian diminta berjalan setelah makan, maka peneliti mendapatkan kadar gula darah mereka meningkat lalu turun secara bertahap. Kondisi tersebut juga dapat menstabilkan kadar insulin. Secara jangka panjang, manfaat berjalan setelah makan adalah mencegah penyakit diabetes melitus tipe 2 dan menjaga kesehatan jantung.

 

Kegiatan ini dapat lebih bermanfaat dalam menurunkan kadar gula darah dalam jangka waktu 60 – 90 menit setelah makan. Menurut dr. Kershaw Patel, seorang preventive cardiologist, usaha aktivitas fisik sekecil apa pun akan memberi manfaat meski hanya sebuah langkah yang ringan.

 

Kesimpulan

 

Dari ulasan singkat di atas kita dapat menyimpulkan bahwa Nabi ﷺ duduk berlutut saat makan dengan posisi seperti orang yang akan segera bangkit berdiri lalu berjalan. Posisi duduk berlutut memiliki banyak manfaat bagi kesehatan seperti membantu proses pencernaan dan penyerapan makanan sekaligus mencegah makan lebih banyak serta menguatkan persendian tubuh. Aktivitas berdiri dan berjalan setelah makan ternyata juga memberikan manfaat menurunkan kadar gula darah dan menstabilkan horomon insulin. Secara jangka panjang, dapat mencegah diabetes melitus tipe 2, menjaga kesehatan jantung. Nabi ﷺ telah melaksanakannya sejak 1400 tahun yang lalu. Allahu Akbar!

 

Posisi duduk berlutut saat makan dengan posisi seperti orang yang akan segera bangkit berdiri lalu berjalan seolah menunjukkan bahwa Nabi ﷺ “tidak senang” berlama-lama dan memperbanyak makan. Sangat kontras dengan kita di zaman sekarang. Kebanyakan orang saat ini justru senang dengan “wisata kuliner”. Berlama-lama “menikmati” makanan bahkan ber-“selfie” dengan makanan tersebut lalu up-date status. Subhanallah. Mari kita perbaiki diri kita dan orang-orang terdekat di sekitar kita untuk terus melaksanakan Sunnah Rasulullah ﷺ yang nyata-nyata membawa manfaat bagi dunia dan akhirat.

 

Sumber:

https://wanitasalihah.com/3-posisi-duduk-yang-dianjurkan-ketika-makan/

https://muslimah.or.id/5532-adab-makan-dan-minum.html

https://brightside.me/articles/why-people-in-japan-sit-on-the-floor-to-eat-801355/

https://edition.cnn.com/2020/07/29/health/floor-sitting-benefits-wellness-partner/index.html

https://link.springer.com/article/10.1007/s40279-022-01649-4

https://www.nytimes.com/2022/08/04/well/move/walking-after-eating-blood-sugar.html

 

Tips Sehat Penyandang Diabetes – Ulasan Buku

<a href="https://www.freepik.com/free-photo/closeup-shot-doctor-with-rubber-gloves-taking-blood-test-from-patient_23834917.htm#query=diabetes&position=1&from_view=search&track=sph">Image by wirestock</a> on Freepik
Image by wirestock on Freepik

Sobat Sehat atau keluarga Sobat Sehat ada yang menyandang diabetes? Lakukan tips-tips dari seorang Profesor bidang endokrinologi ini agar kesehatan dapat tetap terjaga.

TUJUAN SELALU SEHAT:

  • Gula darah terkontrol, dengan periksa HbA1C (per 3 bulan) dengan sasaran <6,2%
  • Tekanan darah terkontrol
  • Lemak darah terkontrol
  • Berat badan normal
  • Mencegah komplikasi
  • Kesehatan umum baik

KENDARAAN POLA MAKAN

Untuk menuju TUJUAN SEHAT, sebagian besarnya adalah KENDARAI DENGAN BAIK KENDARAAN POLA MAKAN (semuanya bergantung piring kita). Ketika kita mampu MERENCANAKAN POLA MAKAN SEHAT = KITA PENGEMUDI YANG HANDAL!

RENCANA POLA MAKAN SEHAT: 3J = TEPAT JUMLAH, JENIS, JAM

Tahu seberapa banyak makanan yang boleh dimakan, tahu jenis makanan yang dimakan, tahu kapan waktu makan

Secara umum sumber kalori berasal dari: sumber karbohidrat (utuh) 50-60%, protein (sehat) 15-20%, lemak (sehat) 20-25%

TUBUH SEPERTI TABUNGAN DI BANK! Makin banyak saldo disetor, akan menjadi deposito (kalori). Semakin sedikit disetor, saldo minus, bila anda pekerja keras, maka tubuh anda akan kurus kerempeng.

Menghitung kalori, jangan bikin stress, kalori bukan musuh! Nikmati makananan juga harus gerak tubuh.

 

Makanan diabetesi haruslah sehat, jangan membosankan, tidak menakutkan = variatif, enak, bersih, aman.

Batasi: makanan ber-kalori tinggi, yang mengandung gula murni, makanan asin, dan kaya lemak.
Sayur dan buah harus jadi favorit.
Pasen diabetes boleh makan apa saja asal porsi/jumlah, jenis, dan jam/jadwal teratur.

KESALAHAN DAN ATURAN PENTING!

KESALAHAN UTAMA 1: Sarapan sedikit atau bahkan tidak sarapan karena tidak sempat, makan malam super besar karena di rumah, porsi makan terlampau besar dan Tidak sarapan membuat metabolisme kacau, mudah terjadi resistensi insulin.

KESALAHAN UTAMA 2: sering ngemil yang tidak jelas (tidak direncanakan). Di luar jam makan normal, camilan selalu tersedia, tidak liat waktu, tempat.

KESALAHAN UTAMA 3: Makan di atas jam 8 malam

Makan lewat jam 8 malam, kalori akan banyak ditimbun, gula darah akan tinggi sampe pagi. Bangun terasa capek, ngantuk, tidak mau makan, akhirnya memilih ngemil berkali2 smpe jam makan siang. Stres juga akan memicu pengeluaran insulin dan kortisol, memicu penimbunan lemak.

ATURAN 1: HARUS SARAPAN PORSI BIASA

Sarapan menghindarai makan berlebihan saat siang hari. Sarapan yang banyak, mengenyangkan, pilih karbohidrat serat, protein sehat, rendah lemak. Makan ikan, ayam, putih telur, sayur tinggi serat dan buah2an tinggi serat.

PERATURAN 2: MAKAN PADA JAM/JADWAL YANG TERATUR

Jangan makan tidak terartur baik jadwal dan jumlahnya, tubuh akan menjadi kacau. Bila diberi makan teratur, maka kerja tubuh pun akan teratur

PERATURAN 3: NIKMATI MAKAN PELAN2

Makan secara perlahan, gigit dan kunyah perlahan 20-30 kali. Butuh 20 menit makanan di perut memberi sinyal ke otak bahwa anda sudah kenyang. Dapat mencegah gemuk dan menurunkan gula darah, pencernaan makin baik.

PERATURAN 4: PORSI TIDAK BERLEBIHAN

Jumlah porsi yan dimakan harus sama setiap hari. Setiap sarapan harus sama porsinya tiap hari, dst, walaupun sedang di acara pesta sekalipun. Jumlah porsi dan jenisnya hrs sama.

Makan sampai 80% kenyang, berhenti sebelum kenyang, komposisi makan: 40% sarapan, 40% siang, 20% malam, bukan sebaliknya.

PERATURAN 5: PILIH KUDAPAN SEHAT

Kudapan bukan cemilan yang dapat dimakan kapanpun dimana pun, atau asal terasa lapar.

Yang sehat: 1 mangkuk berukuran tangkupan tangan, berisi sayur dan buah tinggi serat, rendah kalori

Jangan di jus, karena kalori akan naik, gula darah naik

Kacang2an juga baik tp tidak bisa terlalu banyak

Jeda antara makan besar adalah 6 jam. Lambung akan kosong dalam 3 jam, pilih makanan selingan / kudapan rendah kalori, tinggi air, berserat tinggi, agar rasa kenyang bertahan lama: apel, kiwi, pepaya, melon, pir

 

TIPS SUMBER KARBOHIDRAT YANG SEHAT

Ada 3 macam karbo:

    • Gula sederhana (disakarida) sangat cepat menaikkan gula darah, gula pasir
    • Zat pati / zat tepung / starch; cepat menaikkan gula darah: nasi, mie, tepung, roti, kentang
    • Kerugian starchy karbo: Cepat menaikkan gula darah, kalori cepat naik, cepat gemuk
    • Serat: lambat menaikkan gula darah, kandungan karbo sedikit, kaya vitamin, mineral, fitokimia, antioksidan. Cepat kenyang, cepat ngembang, dapat mengikat lemak dan karbo lalu dibuang.
    • Manfaat karbo serat: kalori lebih kecil, cepat kenyang, BAB lancar, koles turun, gula darah lambat naik, wasir dicegah.
    • Pilihan utama bayam, sawi, selada; lalu wortel, kentang dgn kulit, jagung, umbi2 lain; pilihan terakhir nasi dan roti
    • Kerugian hanya makan sayur: lemas tidak bertenaga, kenyang dan kembung, dehidrasi karena menyerap air, dapat menghambat penyerapan mineral.

Pergunakan Glisemik Indeks dan Glisemik Load untuk memilih makanan:

    • Pilih jenis makanan ber-GI rendah
    • Pilih/atur porsi berdasarkan GL rendah

Keuntungan GI dan GL rendah: gula darah rata2 turun, lonjakan gula darah bisa dicegah, LDL turun, rasa kenyang lebih lama, jarang ngemil, perut mengecil, BB turun.

PILIH sumber karbo dengan kandungan serat yang tinggi. Kombinasikan karbo zat pati dengan karbo berserat sehingga secara keseluruhan GI dan GL bisa ditekan!

 

TIPS PROTEIN SEHAT:

    • 20-30% kalori bersumber dari protein, sebaiknya yang sehat
    • 0,8 gr/kgbb/hr
    • Pilih protein rendah lemak, hindari daging merah, hindari kuning telur
    • Pilih ikan laut ataupun ikat air tawar (s.d 3x sepekan)
    • Selingi menu tanpa protein hewani 1-2x sepekan; ganti protein nabati
    • Umumnya protein pun mgd lemak kolesterol LDL: daging merah, kuning telur, sea food, susu, keju
    • Ikan laut dalam lebih kaya lemak HDL dan omega 3 (lemak baik)
    • Protein nabati lebih baik dipilih: kacang, kedelai (tempe, tahu)
    • Kontrol ginjal Anda
 

TIPS LEMAK SEHAT:

    • Karena dibutuhkan oleh tubuh, TAPI pilih yang sehat, dan batasi jumlahnya
    • Ketahui dulu profil lemak darah Anda
    • Makanan dari sumber lemak jenuh (gorengan) dan lemak trans (keripik, kerupuk, makanan kemasan/snack) batasi maks 200gr sehari
    • Batasi lemak hewani dan minyak kelapa lebih pilih lemak nabati
    • Hindari kuning telur, pilih susu rendah lemak daripada full cream
    • Dressing salad pilih yang lemak tak jenuh, batasi 1 sendok makan.
    • Lebih memilih kukus, rebus, bakar (walau jgn lansgun di atas api),
    • Buang kulit unggas
    • Baca label makanan
    • Tidak ada makanan yang murni lemak jenuh saja atau lemak tidak jenuh saja, biasanya kombinasi. Tp kita harus pintar memilih makanan yang dominan lemak tak jenuh, misalnya: minyak zaitun 1-2 sdm per hari baik untuk menurunkan kolesterol.

AKTIF BERGERAK DAN OLAH RAGA

POLA MAKAN DAN OLAHRAGA (AKTIF) adalah saudara kembar penanganan dan pencegahan diabetes. Pola makan yang baik tanpa olah raga tidak ada gunanya, dan olah raga tapi makan kacau tetap mengacaukan gula darah.

Ubah gaya hidup sedentari (santai) menjadi lebih aktif. Berjalan2 di kantor atau di rumah selama 2 menit setiap 30 menit sudah memberikan dampak besar pada kesehatan.

Olah raga akan membakar kalori, otot memakai gula darah untuk olah raga sehingga diharapkan kadar gula darah akan ikutan turun, apalagi dibantu dengan pengaturan makan yang baik dan sehat. Efek lain yang bermanfaat: lebih bugar melakukan aktivitas lainnya, jarang cape, tidur nyenyak, otot kencang, stres berkurang, lebih percaya diri dan konsentrasi.

Olah raga yang bagaimana?

Bersifat aerobik, bukan berarti SENAM AEROBIK saja!, tetapi menghisap oksigen melatih paru-paru dan jantung. Jadi olah raga yang dapat meningkatkan pernapasan dan denyut jantung, di antaranya:

    • Jalan kaki
    • Jogging ringan
    • Sepeda
    • Berenang
    • Senam

Olah raga aerobik pada diabetesi bukan adu cepat atau adu kuat, tidak perlu bersimbah peluh, pipi merona, cukup dengan ritme yang teratur.

BERAPA LAMA?

Total 150 menit per pekan. Atau cukup 30 menit sehari selama 5-7 hari. Namun, dahului dengan pemanasan (jalan2 kaki 5-10 mnt) dan peregangan (5 menit) sesudahnya agar otot tidak kaku. Boleh dibagi2 ke dalam 2-3 sesi per hari.

TETAP SEMANGAT!!

*Disadur dari SUMBER: Buku DIABETES BISA SEMBUH! Karangan Prof. dr. Hans Tandra SpPD-KEMD, PhD