
Panas! Takut kulitku gelap! Itu pikiran-pikiran kita saat terpapar sinar matahari yang terik. Keseharian kita berlalu begitu saja tanpa menyadari nikmatnya paparan sinar matahari bagi kesehatan tubuh kita. Allah telah menganugerahkan matahari bagi kesehatan tubuh kita dengan mekanisme yang menakjubkan. Sayangnya, sinar matahari menjadi salah satu nikmat untuk sehat yang terabaikan.
Sinar Matahari, Vitamin D dan Kalsium, Metabolisme yang Menakjubkan
وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا
Artinya: "Dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari)," (QS. An Naba': 13) Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, seorang pakar tafsir abad 14 H, menyatakan dalam tafsirnya bahwa Allah mengingatkan manusia pada matahari terdapat nikmat berupa cahayanya yang menjadi kebutuhan vital bagi mereka.
Pada kulit manusia, Allah ﷻ menganugerahkan kita senyawa bernama 7-dehydrocholesterol (provitamin D). Provitamin D ini dengan bantuan sinar matahari UV-B yang optimal, melalui serangkaian proses, menjadi vitamin D aktif. Vitamin D aktif inilah yang membantu penyerapan kalsium secara optimal. Meski kita dapat memperoleh vitamin D dari makanan dan minuman yang terfortifikasi maupun dari suplemen, namun, kadarnya sangat kecil. Tetap kurang optimal dalam membantu penyerapan kalsium (hanya 10-15%). Paparan UV-B dapat menaikkan kadar vitamin D dalam tubuh setara mengonsumsi suplemen vitamin D sebanyak 15 tablet sekaligus (tiap tabletnya 1.000 IU). MasyaAllah! Jadi, Paparan sinar matahari UV-B adalah faktor terbesar produksi vitamin D dalam tubuh manusia. Bayangkan, Allah telah menganugerahkan bahan baku vitamin D secara gratis di kulit kita untuk kemaslahatan kita, tinggal apakah kita mau memanfaatkannya atau tidak.
Osteoporosis, Akibat Kurangnya Vitamin D
Tulang adalah penopang utama tubuh manusia. Tulang ibarat tiang beton yang menjadi kerangka tubuh, melindungi organ tubuh, juga tempat mengaitnya otot kita. Struktur tulang yang sehat mirip beton bangunan. Komponen kalsium dan fosfor membuat tulang keras dan kaku seperti semen, serat kolagen membuat tulang mirip kawat baja pada tembok.
Kekurangan kalsium menjadikan struktur tulang lemah dan keropos atau yang sering kita kenal dengan osteoporosis. Proses terjadinya osteoporosis selama belasan sampai puluhan tahun. Selain untuk kepadatan tulang, tubuh juga memerlukan kalsium untuk kerja otot dan syaraf serta berbagai proses metabolisme. Saat kadar kalsium kurang, tubuh akan merespon denga menyedot kalsium di tulang untuk kebutuhan lainnya tersebut.
Osteoporosis adalah silent disease. Gejalanya seringkali tidak spesifik. Beberapa gejala umum pada lansia meliputi punggung yang makin bongkok, tinggi badan yang menurun, nyeri pada otot punggung, sampai dengan patah tulang patologis tanpa sebab kecelakaan yang jelas.
Perlu kita ketahui bahwa proses penyerapan kalsium di usus sangat bergantung pada kadar vitamin D. Apabila sejak muda sampai paruh baya kita kekurangan vitamin D (dan kalsium), kepadatan tulang berkurang 0,5% per tahun. Sehingga dalam jangka 10 – 20 tahun kepadatan tulang kita berkurang sampai 10%.
Kurang Vitamin D bukan Hanya Osteoporosis
Penelitian menunjukkan bahwa sebenarnya terdapat reseptor vitamin D dan enzim aktivasi vitamin D pada berbagai sel di jaringan tubuh manusia. Hal itu menunjukkan peran vitamin D ada di berbagai bagian tubuh selain di tulang. Berdasarkan penelitian, optimalnya kadar vitamin D menurunkan angka kematian akibat penyakit tertentu seperti penyakit jantung, kanker, dan penyakit pernapasan.
Vitamin D melindungi jantung melalui sistem hormon renin-angiotensin, menekan proses peradangan, dan kerja langsung di sel jantung. Penelitian Framingham menemukan orang dengan kadar vitamin D yang rendah (< 15 ng/mL) memiliki risiko penyakit jantung 60% lebih tinggi daripada orang dengan vitamin D normal.
Vitamin D mempunyai kemampuan menurunkan proses replikasi jenis sel baru serta mengurangi pembentukan pembuluh darah baru, sekaligus memiliki efek anti-inflamasi. Pada penelitian Health Professionals Follow-up Study, orang yang memiliki kadar vitamin D normal memiliki risiko kanker usus besar 2 kali lebih rendah daripada orang dengan kadar vitamin D rendah.
Banyak penelitian komunitas menemukan orang dengan vitamin D yang rendah memiliki risiko 3 kali menderita hipertensi. Selain itu, vitamin D memiliki efek antihipertensi juga efek melindungi pembuluh darah. Peneliti menemukan bahwa vitamin D juga berperan pada pengeluaran insulin dari sel beta pankreas. Kurangnya vitamin D juga memiliki peran pada proses penyakit diabetes melitus tipe 2. Komposisi lemak tubuh dan lingkar perut yang besar mengakibatkan kadar vitamin D pada orang dengan obesitas rendah. Hal tersebut juga mendukung meningkatnya risiko kanker dan penyakit jantung pada orang obesitas.
Meskipun mekanisme pastinya masih dalam penelitian mendalam, penelitian observasional menyatakan ada hubungan antara kadar vitamin D yang rendah dengan meningkatnya kejadian penyakit alergi, seperti alergi makanan, eksim, asma bronkiale, bahkan kejadian penyakit autoimun seperti Diabetes mellitus tipe 1 dan rheumatoid arthritis. Pada ibu hamil, kadar vitamin D yang rendah meningkatkan risiko pre-eklamsi 3 kali lipat serta risiko anak pertama lahir melalui operasi Caesar karena fungsi otot panggulnya yang menurun untuk proses persalinan.
Apa yang Harus Kita Lakukan?

Beberapa anjuran bagi Anda dan keluarga untuk meningkatkan vitamin D di dalam tubuh:
Tingkatkan kadar vitamin D Anda dengan berjemur. Jangan khawatir warna kulit kita menjadi lebih gelap. Saat kulit kemerahan akan paparan matahari itulah produksi vitamin D yang optimal di dalam kulit kita. Apabila Anda khawatir penampilan Anda saat ini, patutlah kita juga khawatir terhadap penyakit di masa tua. Waktu “berjemur” yang ideal cukup 10 – 15 menit sebanyak 3 kali sepekan dapat memenuhi kebutuhan vitamin D kita selama sepekan, Biiznillah.
Tingkatkan asupan kalsium Anda dari makanan dan minuman yang sehat. Sumber kalsium dapat kita peroleh dari produk susu, makanan hijau tua seperti bayam dan brokoli, serta produk kacang-kacangan seperti tempe dan tahu.
Aktiflah secara fisik. Rangsangan gerak fisik pada tulang Anda akan membantu meningkatkan kepadatan tulang kita. Berolah raga adalah pilihan terbaik. Bila sulit, cari cara di tempat kerja untuk terus aktif secara fisik. Anak-anak juga harus selalu kita motivasi untuk beraktivitas di luar rumah ketimbang di dalam rumah bermain dengan gadget.